SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) POSYANDU LANSIA
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Pokok pembahasan : Posyandu
Lansia
Sub pokok pembahasan : Sosialisasi
Posyandu Lansia
Topik : Posyandu Lansia
Waktu / tanggal : 11:00 s/d
11:30 / Jum’at 20 April 2018
Sasaran : Para
Lansia
Tempat :
I. Tujuan
a.
Tujuan
Umum
Setelah
diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia Desa ********** Kec.**************, Kab.********** mampu memahami pentingnya posyandu lansia
Tujuan Khusus
Setelah diadakan
penyuluhan 1 x 15menit diharapkan
lansia Desa Tuntungan 1 Kec.Pancur Batu, Kab.Deli Serdang mampu :
a. Menjelaskan
pengertian dari posyandu lansia
b. Menyebutkan
tujuan dari posyandu lansia
c. Menyebutkan
manfaat dari posyandu lansia
d. Menyebutkan
sasaran kegiatan posyandu lansia
e. Menyebutkan
kegiatan di posyandu lansia .
II. Materi
a.
pengertian dari posyandu lansia
b.
tujuan dari
posyandu lansia
c.
manfaat dari posyandu lansia
d.
sasaran kegiatan posyandu lansia
e.
kegiatan di posyandu lansia .
III. Kegiatan
a.
Langkah-langkah
Kegiatan /
Waktu
|
Kegiatan
|
Audiens
|
Pembukaan
1 x 5 menit
|
·
Memberikan
salam,
·
Memperkenalkan
diri
·
Menanyakan
pada para peserta (lansia) apakah sudah tahu tentang posyandu lansia
·
Menjelaskan
topik podyandu lansia
·
Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus posyandu
lansia
·
Kontarak waktu
|
·
Mendengarkan
·
Memperhatikan
·
Menjawab
Pertanyaan
|
Penyajian
1 x 15 menit
|
·
Menjelaskan
materi
·
Menanyakan pada peserta tentang pokok materi yang
diberikan
·
Menuliskan jawaban peserta
·
Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
·
Memberikan kesempatan peserta lain untuk memberikan
pertanyaan
·
Memberikan penilaian dan kesimpulan jawaban
·
Memberi reinforcemen
·
Mengarahkan penyuluhan pada situasi yang kondusif
|
·
Mendengarkan
dan memperhatikan
·
Mengajukan
pertanyaan jika ada yang kurang dimengerti
|
Penutup
1 x 5 menit
|
·
Bersama
para peserta (lansia) menyimpulkan materi posyandu lansia
·
Evaluasi
·
Memberikan
salam penutup
|
·
Bersama
menyimpulkan seluruh materi
·
Mengulang
kembali materi yang disampaikan
·
Menjawab
salam
|
IV. Metode
·
Ceramah
·
Tanya
jawab
V. Evaluasi
Prosedur:
Memberi
pertanyaan selama dan setelah acara penyuluhan dalam bentuk lisan.
VI. Lampiran
Materi
VII. Alat
bantu
Stereo form dan leflet
MATERI
KONSEP
POSYANDU LANSIA
A.
Pengertian
Posyandu merupakan wadah kegiatan berbasis
masyarakat untuk bersama-sama menghimpun seluruh kekuatan dan kemampuan
masyarakat untuk melaksanakan, memberikan serta memperoleh informasi pelayanan
sesuai kebutuhan dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat secara umum (
Henny wati, 2008).
Posyandu lansia adalah pos pelayanan
terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah
disepakati , yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan bagi kesehatan lansia yang penyelenggaraannya
melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat, dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya (Erfandi,
2008).
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas
pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2005),
posyandu lansia adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap
lansia di tingkat desa/ kelurahan dalam masing-masing wilayah kerja puskesmas .
Keterpaduan dalam posyandu lansia berupa keterpaduan pada pelayanan yang
dilatarbelakangi oleh kriteria lansia yang memiliki berbagai macam penyakit.
Dasar pembentukan posyandu lansia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat , terutama lansia.
B. Tujuan Posyandu Lansia
Menurut Erfandi 2008, tujuan posyandu
lansia secara garis besar adalah :
1.
Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di
masyarakat, sehingga terbentuknya pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan lansia .
2.
Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta
masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan, disamping meningkatkan
komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
C. Manfaat Posyandu Lansia
1.
Terlaksananya pembinaan kesehatan lansia secara berkala.
2.
Tercatat dan terlaporkannya status kesehatan lansia
secara berkala.
3.
Termonitornya kesehatan lansia melalaui pemeriksaan
lansia secara berkala
4.
Terkajinya indeks kemandirian dan indeks masa tubuh
lansia secara berkala
5.
Terlaksananya upaya preventif terhadap status kesehatan
lansia secara berkala
6.
Adanaya pelayanan kesehtan bagi lansia secara berkala
7.
Peningkatan status kesehatan lansia
D. Sasaran Posyandu Lansia
Sasaran posysandu lansia adalah:
1. Sasaran
langsung, yaitu kelompok pra-usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut
(60 tahun keatas), dan kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun
keatas).
2. Sasaran
tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada, organisasai sosial yang
bergerak dalam pembinaan usia lanjut,masyarakat luas (Dapartemen Kesehatan RI,
2006)
E. Kegiatan Posyandu Lansia
Bentuk
pelayanan pada posyandu lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental
emosional, yang dicatat dan dipantau dengan KartunMenuju Sehat (KMS) untuk
menegtahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman masalah kesehatan
yang dialami. Beberapa kegiatan pada posyandu lansia adalah:
1. Pemeriksaan
status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan
dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
2. Pengukuran
tekanan darah serta perhitungan denyut nadi selama satu menit.
3. Pemeriksaan
hemoglobin menggunakan talquist, sahli cuprisulfat.
4. Pemeriksaan
adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (Diabetes
Melitus)
5. Pemeriksaan
adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagaii deteksi awal adanya
penyakit ginjal
6. Pelaksanaan
rujukan ke puskesmas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada
pemeriksaan butir-butir diatas.
7. Penyuluhan
Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka kunjungan
rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang
dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.
8. Kunjungan
rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang tidak datang,
dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat.
Selain itu banyak juga posyandu lansia
yang mengadakan kegiatan tambahan seperti senam lansia, pengajian, membuat
kerajinan atau kegiatan silaturahmi antar lansia. Kegiatan seperti tergantung
dari kreasi kader posyandu yang bertujuan untuk membuat lansia beraktivitas
kembali dan berdisiplin diri.
F.
Mekanisme
Pelayanan Lansia
Mekanisme
pelayanan lansia tentu saja berbeda dengan posyandu balita pada umumnya.
Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan
kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu
lansia ini dengan sisitem lima meja seperti posyandu balita dan ada pula yang
hanya tiga meja.
Posyandu
lansia sistem lima meja, meliputi:
1. Meja II:
Pendaftaran
Mendaftarkan
lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar di
buku register langsung menuju meja selanjutnya.
2. Meja II
Kader melakukan
pengukuran tinggi badan, beat badan dan tekanan darah.
3. Meja III:
Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakaukan
pencatatan di KMS lansia meliputi: Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat
badan, tinggi badan.
4. Meja IV:
Penyuluhan
Penyuluhan
kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan
5. Meja V:
Pelayan Medis
Pelayanan oleh
tenaga profesional yaitu petugas dari Puskesmas/Kesehatan meliputi kegiatan:
pemeriksaan dan pengobatan ringan.
Posyandu
lansia sisitem 3 meja, meliputi:
1.
Meja I :
Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan beat badan dan tinggi badan.
2.
Meja II : Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan
dan index massa tubuh (IMT) juga pelayanan kesehatan seperti pengobatan
sederhana dan rujukan kasus.
3.
Meja III : Melakukan kegiatan konseling atau penyuluhan,
dapat juga dilakukan pelayanan pojok gizi.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner
And Suddarth, 2001, Keperawatan Medikal
Bedah. Vol 3. EGC. Jakarta
Dahra. Tuti, S.Kp.
1993, Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Dengan Gangguan Sistem Persyarafan. EGC. Jakarta.
Price Sylvia A. 2000, Patofisiologi. EGC. Jakarta..
Tobing Lumban S. M. 2001, Neurologenasi, Penerbit FKUI : Jakarata
Komentar
Posting Komentar